law.harvard.edu |
Setelah saya amati dan pahami, ibunda Cika terlihat cenderung berekspektasi tinggi terhadap anak-anaknya namun tanpa dukungan dan arahan yang cukup. terlebih ayahnya yang cenderung memanjakan anak, have an angel side, kurang tegas dan jadi tameng anak2 ketika ibunda marah, Jadilah anak-anak kehilangan jalur dan arah kemana mereka harus melangkah. Bahkan kehilangan kepercayaan dan rasa hormat akibat tidak adanya ketegasan dan pembagian peran yang jelas dalam keluarga.
Menurut saya, tegas bukan berarti galak dan asal marah.
Tetapi ada tujuan yang mengarahkan anak-anak agar dapat mandiri. Tentu saja mandiri disini bukan sekadar melakukan segala sesuatu sendiri, namun tetap didukung dan dituntun. Cika merasa ibunya selalu menjatuhkannya ketika ia ingin bangkit. Sehingga ia berlindung pada ayahnya yang kurang pula memberi instruksi. Peran keluarga sangat penting dalam situasi seperti ini, dan janganlah para orang tua saling meyalahkan atas ketidakberhasilan anak. Karena berdasarkan teori empirisme dalam psikologi perkembangan, anak hanyalah kertas kosong yang bergantung atas apa yang digoreskan oleh orangtuanya. Bahkan, bayi harimaupun terus dituntun dan ditemani oleh ibunya sampai ia mahir berburu sendiri, tidak ditinggal begitu saja.
Menurut Ibu Elly Risman, S.Psi:
Anak itu memiliki 3 panutan yang harus diikuti : Orang tua , agama dan AYAH.Mengapa bagian ayah saya bold dan lanjut di capslock?
Karena kebanyakan ayah yang menjadi penentu rumah tangga sibuk bekerja, tidak perduli tentang parenting dan menyerahkan semuanya ke ibu. Padahal ibu cenderung lebih menggunakan perasaan daripada logika dan aturan. Ayah, sering komunikasi dan sampaikan tujuan dan arahan yang jelas ya! :)
Terkait dengan pilihan. Sebenarnya siapapun mempunyai kemampuan bertahan hidup, asal ia mau berkembang dan rela berbeda dengan orang kebanyakan. Karena jika sama dengan orang kebanyakan, persaingan akan menjadi semakin ketat dan pasti banyak yang jatuh berguguran dan tidak terpakai. Tidak semua orang dapat melakukan hal itu. Itulah mengapa saya menyarankan murid saya untuk masuk SMK. Karena selain terarah bidang pekerjaan dan keahliannya, itu juga akan menghindari kebingungan pada saat mencari jurusan kuliah nantinya. Persaingan pun tidak berlebihan. Jadi Cika tidak perlu harus tersiksa dan terpaksa menelan pelajaran yang membayangkannya pun ia sudah lemas. Terlebih dari cerita-ceritanya ia merupakan murid yang pandai bersosialisasi. Banyak kelebihan yang dapat digali oleh orangtuanya, tidak sebatas hanya diukur dari nilai-nilai pelajarannya saja.
So, Dukung anak-anak kita hingga mereka memiliki kemampuan dan kemauan untuk menentukan pilihan hidupya sendiri. Galilah potensinya, jangan jatuhkan mereka. Karena siapa yang bertahan akan selamat dan yang tidak mau belajar, harus rela ditelan jaman yang semakin keras ini..